Minggu, 05 Februari 2012

Debat tentang pelajaran agama tidak dimasukkan di dalam kurikulum


Team 1
Affirmative team.
The member of group:
Abdul Ryan as First Speaker
Ririn Septiana as Second Speaker
Helga Septia.L as Third Speaker


This House Would not Insert Religion Lesson in Curicullum 


FIRST SPEAKER  is Abdul Ryan. J
Good morning everyone let me introduce my self, my name Abdul Ryan from affirmative team, before I starting this debate, I just wanna say thank you for the time that given to me to explain about religion lesson would not insert the school curriculum. Religious education in schools is a compulsory subject to be followed by learners from primary school to advanced. Curriculum is given in general tend to be based on the understanding of islam a particular group. Until now it has not changed. For example muslim families who have a high awareness of the true religious education ultimately difficult to find a suitable school. Often what happens is taught at home parents about certain ordinances of worship different from what was acceptable in school. Habits instilled at home parents sometimes blame the school for granted. So then comes the ressitance of students to teachers or the criticism of children to parents. Actually it’s just trivial because worship involves a different procedure, but can be confusing even if it is applied fanatic by parents and teachers, not impossible to make children become confused and lose confidence in what he had done. I think what if religion education in schools and abolish common in religious knowledge, technical worship left alone to become a part of education in the family or group-worshipers or pilgrims certain that all of a dependent parents. That’s all that I can convey. Thank you J.


SECOND SPEAKER is Ririn, J
Halo my friend I am from affirmative team ,my name is Ririn and I want to rebatle the statement first speaker from negative team,
My opinion that statement is not entirely true because until now the evidence is a lot of setbacks faith and morals of young people who increasingly have been destroyed even put it in religious instruction in the school curriculum and the idea that education is not only the responsibility of parents or religious community and religious education is now also is the responsibility of the school's opinion is not on the underlying reality. We here all know that religion is the spiritual needs of each and it is very personal. and without us knowing it since our childhood to adulthood in a family environment we have received many extensive knowledge about religion beyond what we learned in school. Then why should the existence of religious instruction in school if until now there are many teenagers who can not take your lessons, and in the end they seek Koran teacher outside the school, other factors of religious instruction are not incorporated into the school curriculum because most of the average of all schools that include religious instruction into the curriculum more especially theory than practice, and there is a site that states that all problems are the source of teachers who are role models for participants protege, and in my opinion, if a teacher of religion in schools can only teach theory and not able to practice into his own life then no one of his pupils become shattered his faith because there is nothing inappropriate in the example, so why have religious instruction in schools? In fact it can make a difference in the markedly different to that of religion in the public schools. That's just my opinion. Thank you J


THIRD SPEAKER is Helga Septia Lestari J
Morning everyone my name is Helga septia from affirmative team want to rebatle the statement from negative team.
As mentioned by the second speaker of the negative team that can guide school students who until now have not been able to recite the Koran is incompatible with the fact that I see in today's world, there are some schools that implement the Koran in school learning, but teaching it can only arrive at the Koran and the Koran can not rest there are no teachers who provide instruction that is more towards those who can not take your lessons, teachers are generally willing to assist them in theory and very little or perhaps no one wants to help them explore ways chant may be the time when they desperately need the teaching, it also is one example that teaching religion is not able to serve every need of the participant students. And to say that today is the end of time then I will not deny it, who said that religious instruction can be a moral pillar of the youth until now I have not seen the results of religious teaching in the school itself so that lets me make the argument that in the absence of teaching religion in school was not going to affect anything on teenagers today, because no religion is taught in schools still a lot of teenagers are crushed and fall into promiscuity was all due to their insufficient knowledge of their religion, so they often seek identity on the wrong things. In question is in part where schools have a role in fostering good character and morals if in fact they are too many teens the wrong direction in search of his true identity so as to make them fall on the wrong thing. This is all because of this religious education tends to prioritize aspects of thought rather than feelings or behavior, whereas religious education should be given in a fun way, but religious education is too heavy cargo on the morality of individual rituals, social and moral character among others. Based on the Research & Training Ministry of religious Affairs in 2000 concluded that the decline of morals and character of students, among others due to religious education curriculum is too dense material. The material is more priority aspects of religious thought than to build awareness of the piece. The essence of all religious teaching is let remain in control by the family and religious community, and religious instruction should be replaced by a moral or lesson in manners that are often referred to as manners are very common and completely without having to make any difference to the different religions in one school the public. A few of my opinion and thank you for your attention J

Dewan Tidak Memasukkan Pelajaran Agama kedlm Kurikulum Sekolah

Pembicara ke1 adalah Abdul Ryan J
Selamat pagi teman-teman izinkan saya memperkenalkan diri saya, nama saya Abdul Ryan dari tim afirmatif, sebelum saya memulai debat ini, saya hanya ingin mengucapkan terima kasih untuk waktu yang diberikan kepada saya untuk menjelaskan tentang pelajaran agama tidak akan dimasukkan dalam kurikulum sekolah. pendidikan agama disekolah merupakan mata pelajaran wajib yang harus diikuti oleh peserta didik sejak bangku sekolah dasar hingga lanjutan. kurikulum yang diberikan pada umumnya cenderung berdasarkan kepada pemahaman Islam golongan tertentu. Hingga saat ini hal itu belum berubah. Contohnya keluarga muslim yang memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pendidikan agama yang benar akhirnya sulit mencari sekolah yang cocok. Seringkali terjadi apa yang diajarkan orang tua dirumah tentang tata cara ibadah tertentu berbeda dengan apa yang diterima disekolah. Kebiasaan yang ditanamkan orang tua dirumah kadang disalahkan begitu saja disekolah. Sehingga kemudian muncul perlawanan murid terhadap guru atau kritikan anak terhadap orang tua. Sebenaranya hal sepele karena cuma menyangkut tata cara ibadah yang berbeda, akan tetapi dapat membuat bingung bahkan jika hal tersebut diterapkan secara fanatic oleh orang tua dan guru, bukan mustahil membuat anak menjadi linglung dan kehilangan kepercayaan atas apa yang sudah dilakukannya. Menurut saya bagaimana jika pendidikan agam disekolah-sekolah umum di hapuskan dan pengetahuan agama, teknis beribadah diserahkan saja untuk menjadi bagian dari pendidikan di keluarga atau kelompok-kelompok atau jamaah-jamaah tertentu yang semuanya menjadi tanggungan orang tua. Itu saja yang dapat saya sampaikan. Terima kasih. J

Pembicara ke2 adalah Ririn J
Halo teman-teman saya dari tim affirmative nama saya ririn dan saya ingin menyanggah pernyataan dari pembicara pertama dari tim negative. Pendapat saya pernyataan itu tidaklah sepenuhnya benar dikarenakan sampai sekarang buktinya banyak kemunduran iman dan akhlak para remaja yang semakin hari semakin hancur walau telah di masukkannya pelajaran agama di kurikulum sekolah dan pendapat bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab orang tua ataupun komunitas agama dan sekarang pendidikan agama juga merupakan tanggung jawab sekolah pendapat itu sangat tidak mendasari pada kenyataan yang ada. Kita disini semua tahu bahwa agama merupakan kebutuhan rohani masing-masing dan itu sangatlah bersifat pribadi.dan tanpa kita sadari sejak kita kecil hingga dewasa di dalam lingkungan keluarga kita telah menerima banyak wawasan yang luas tentang agama melebihi apa yang kita pelajari di sekolah. Kemudian buat apa adanya pelajaran agama di sekolah jika sampai sekarang masih banyak remaja yang tidak bisa mengaji, dan pada akhirnya mereka mencari pengajar ngaji di luar sekolah,factor lainnya dari pelajaran agama tidak dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah dikarenakan hampir rata-rata semua sekolah yang memasukkan pelajaran agama kedalam kurikulum lebih meengutamakan teori dibandingkan praktek, dan ada sebuah situs yang menyatakan bahwa semua permasalahan adalah sumber dari guru yang merupakan tauladan bagi peserta didiknya, dan pendapat saya jika seorang guru agama di sekolah hanya mampu mengajarkan teori dan tidak mampu mempraktekkan kedalam kehidupannya sendiri maka tidak salah seorang murid menjadi hancur imannya karena tidak ada yang patut di contohnya, jadi buat apa ada pelajaran agama disekolah? Malah itu dapat membuat perbedaan yang mencolok sekali terhadap yang beda agama di dalam satu sekolah umum. Itu saja pendapat saya. Terima kasih J



Pembicara ke3 adalah Helga Septia.L
Seperti yang disebutkan oleh pembicara kedua dari tim negative bahwa sekolah dapat membimbing para pelajar yang hingga kini belum bisa mengaji agar dapat mengaji itu tidak sesuai dengan kenyataan yang saya lihat pada jaman sekarang ini, memang ada beberapa sekolah yang menerapkan adanya belajar mengaji di sekolah tetapi pengajaran itu hanya sampai pada yang bisa mengaji dan tidak bisa mengaji selebihnya para guru tidak ada yang memberikan pengajaran yang lebih terhadap mereka yang belum bisa mengaji, umumnya para guru hanya mau membantu mereka dalam teori dan sangat sedikit atau barangkali tidak ada yang mau membantu mereka mendalami cara mengaji padahal mungkin saat itu mereka sangat membutuhkan ajaran itu, ini juga merupakan salah satu contoh bahwa pengajaran agama tidak mampu melayani setiap kebutuhan para peserta didiknya. Dan bila dikatakan bahwa sekarang ini adalah akhir jaman maka saya tidak akan menyangkalnya, yang dikatakan bahwa pelajaran agama dapat menjadi tiang moral para remaja hingga saat ini saya belum melihat hasil dari pengajaran agama di sekolah itu sendiri sehingga membuat saya dapat membuat pendapat bahwa tanpa adanya pengajarana agama di sekolah itu tidak akan berpengaruh apa-apa terhadap para remaja saat ini, dikarenakan ada pengajaran agama di sekolah tetap saja banyak remaja yang hancur dan terjerumus kedalam pergaulan bebas itu semua dikarenakan mereka yang tidak cukupnya pengetahuan agama yang mereka anut, sehingga mereka seringkali mencari jati diri pada hal-hal yang salah. Yang dipertanyakan adalah di bagian mana sekolah mempunyai peran dalam membina akhlak dan moral mereka jika pada kenyataannya teralu banyak remaja yang salah arah dalam mencari jati dirinya sehingga membuat mereka terjerumus pada hal yang salah. Ini semua dikarenakan pendidikan agama ini cenderung mengutamakan aspek pemikiran daripada perasaan maupun tingkah laku, padahal pendidikan agama seharusnya diberikan dengan cara yang menyenangkan, tetapi pendidikan agama teralu berat muatannya pada akhlak ritual individu, akhlak social maupun akhlak antar sesama. Berdasarkan Litbang & Diklat Departemen agama RI tahun 2000 disimpulkan bahwa merosotnya moral dan akhlak peserta didik antara lain akibat kurikulum pendidikan agama yang terlalu padat materi. Materi tersebut lebih mengutamakan aspek pemikiran daripada membangun kesadaran beragama yang utuh. Inti dari semua adalah biarkan pengajaran agama tetap di pegang kendali oleh keluarga maupun komunitas agama, dan seharusnya pengajaran agama diganti oleh pelajaran tentang moral atau yang sering disebut budi pekerti karena budi pekerti sangat umum dan menyeluruh tanpa harus membuat perbedaan apapun terhadap beda agama dalam satu sekolah umum. Sekian dari pendapat saya dan terima kasih atas perhatiannya. J

0 komentar:

Translate

Minggu, 05 Februari 2012

Debat tentang pelajaran agama tidak dimasukkan di dalam kurikulum


Team 1
Affirmative team.
The member of group:
Abdul Ryan as First Speaker
Ririn Septiana as Second Speaker
Helga Septia.L as Third Speaker


This House Would not Insert Religion Lesson in Curicullum 


FIRST SPEAKER  is Abdul Ryan. J
Good morning everyone let me introduce my self, my name Abdul Ryan from affirmative team, before I starting this debate, I just wanna say thank you for the time that given to me to explain about religion lesson would not insert the school curriculum. Religious education in schools is a compulsory subject to be followed by learners from primary school to advanced. Curriculum is given in general tend to be based on the understanding of islam a particular group. Until now it has not changed. For example muslim families who have a high awareness of the true religious education ultimately difficult to find a suitable school. Often what happens is taught at home parents about certain ordinances of worship different from what was acceptable in school. Habits instilled at home parents sometimes blame the school for granted. So then comes the ressitance of students to teachers or the criticism of children to parents. Actually it’s just trivial because worship involves a different procedure, but can be confusing even if it is applied fanatic by parents and teachers, not impossible to make children become confused and lose confidence in what he had done. I think what if religion education in schools and abolish common in religious knowledge, technical worship left alone to become a part of education in the family or group-worshipers or pilgrims certain that all of a dependent parents. That’s all that I can convey. Thank you J.


SECOND SPEAKER is Ririn, J
Halo my friend I am from affirmative team ,my name is Ririn and I want to rebatle the statement first speaker from negative team,
My opinion that statement is not entirely true because until now the evidence is a lot of setbacks faith and morals of young people who increasingly have been destroyed even put it in religious instruction in the school curriculum and the idea that education is not only the responsibility of parents or religious community and religious education is now also is the responsibility of the school's opinion is not on the underlying reality. We here all know that religion is the spiritual needs of each and it is very personal. and without us knowing it since our childhood to adulthood in a family environment we have received many extensive knowledge about religion beyond what we learned in school. Then why should the existence of religious instruction in school if until now there are many teenagers who can not take your lessons, and in the end they seek Koran teacher outside the school, other factors of religious instruction are not incorporated into the school curriculum because most of the average of all schools that include religious instruction into the curriculum more especially theory than practice, and there is a site that states that all problems are the source of teachers who are role models for participants protege, and in my opinion, if a teacher of religion in schools can only teach theory and not able to practice into his own life then no one of his pupils become shattered his faith because there is nothing inappropriate in the example, so why have religious instruction in schools? In fact it can make a difference in the markedly different to that of religion in the public schools. That's just my opinion. Thank you J


THIRD SPEAKER is Helga Septia Lestari J
Morning everyone my name is Helga septia from affirmative team want to rebatle the statement from negative team.
As mentioned by the second speaker of the negative team that can guide school students who until now have not been able to recite the Koran is incompatible with the fact that I see in today's world, there are some schools that implement the Koran in school learning, but teaching it can only arrive at the Koran and the Koran can not rest there are no teachers who provide instruction that is more towards those who can not take your lessons, teachers are generally willing to assist them in theory and very little or perhaps no one wants to help them explore ways chant may be the time when they desperately need the teaching, it also is one example that teaching religion is not able to serve every need of the participant students. And to say that today is the end of time then I will not deny it, who said that religious instruction can be a moral pillar of the youth until now I have not seen the results of religious teaching in the school itself so that lets me make the argument that in the absence of teaching religion in school was not going to affect anything on teenagers today, because no religion is taught in schools still a lot of teenagers are crushed and fall into promiscuity was all due to their insufficient knowledge of their religion, so they often seek identity on the wrong things. In question is in part where schools have a role in fostering good character and morals if in fact they are too many teens the wrong direction in search of his true identity so as to make them fall on the wrong thing. This is all because of this religious education tends to prioritize aspects of thought rather than feelings or behavior, whereas religious education should be given in a fun way, but religious education is too heavy cargo on the morality of individual rituals, social and moral character among others. Based on the Research & Training Ministry of religious Affairs in 2000 concluded that the decline of morals and character of students, among others due to religious education curriculum is too dense material. The material is more priority aspects of religious thought than to build awareness of the piece. The essence of all religious teaching is let remain in control by the family and religious community, and religious instruction should be replaced by a moral or lesson in manners that are often referred to as manners are very common and completely without having to make any difference to the different religions in one school the public. A few of my opinion and thank you for your attention J

Dewan Tidak Memasukkan Pelajaran Agama kedlm Kurikulum Sekolah

Pembicara ke1 adalah Abdul Ryan J
Selamat pagi teman-teman izinkan saya memperkenalkan diri saya, nama saya Abdul Ryan dari tim afirmatif, sebelum saya memulai debat ini, saya hanya ingin mengucapkan terima kasih untuk waktu yang diberikan kepada saya untuk menjelaskan tentang pelajaran agama tidak akan dimasukkan dalam kurikulum sekolah. pendidikan agama disekolah merupakan mata pelajaran wajib yang harus diikuti oleh peserta didik sejak bangku sekolah dasar hingga lanjutan. kurikulum yang diberikan pada umumnya cenderung berdasarkan kepada pemahaman Islam golongan tertentu. Hingga saat ini hal itu belum berubah. Contohnya keluarga muslim yang memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pendidikan agama yang benar akhirnya sulit mencari sekolah yang cocok. Seringkali terjadi apa yang diajarkan orang tua dirumah tentang tata cara ibadah tertentu berbeda dengan apa yang diterima disekolah. Kebiasaan yang ditanamkan orang tua dirumah kadang disalahkan begitu saja disekolah. Sehingga kemudian muncul perlawanan murid terhadap guru atau kritikan anak terhadap orang tua. Sebenaranya hal sepele karena cuma menyangkut tata cara ibadah yang berbeda, akan tetapi dapat membuat bingung bahkan jika hal tersebut diterapkan secara fanatic oleh orang tua dan guru, bukan mustahil membuat anak menjadi linglung dan kehilangan kepercayaan atas apa yang sudah dilakukannya. Menurut saya bagaimana jika pendidikan agam disekolah-sekolah umum di hapuskan dan pengetahuan agama, teknis beribadah diserahkan saja untuk menjadi bagian dari pendidikan di keluarga atau kelompok-kelompok atau jamaah-jamaah tertentu yang semuanya menjadi tanggungan orang tua. Itu saja yang dapat saya sampaikan. Terima kasih. J

Pembicara ke2 adalah Ririn J
Halo teman-teman saya dari tim affirmative nama saya ririn dan saya ingin menyanggah pernyataan dari pembicara pertama dari tim negative. Pendapat saya pernyataan itu tidaklah sepenuhnya benar dikarenakan sampai sekarang buktinya banyak kemunduran iman dan akhlak para remaja yang semakin hari semakin hancur walau telah di masukkannya pelajaran agama di kurikulum sekolah dan pendapat bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab orang tua ataupun komunitas agama dan sekarang pendidikan agama juga merupakan tanggung jawab sekolah pendapat itu sangat tidak mendasari pada kenyataan yang ada. Kita disini semua tahu bahwa agama merupakan kebutuhan rohani masing-masing dan itu sangatlah bersifat pribadi.dan tanpa kita sadari sejak kita kecil hingga dewasa di dalam lingkungan keluarga kita telah menerima banyak wawasan yang luas tentang agama melebihi apa yang kita pelajari di sekolah. Kemudian buat apa adanya pelajaran agama di sekolah jika sampai sekarang masih banyak remaja yang tidak bisa mengaji, dan pada akhirnya mereka mencari pengajar ngaji di luar sekolah,factor lainnya dari pelajaran agama tidak dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah dikarenakan hampir rata-rata semua sekolah yang memasukkan pelajaran agama kedalam kurikulum lebih meengutamakan teori dibandingkan praktek, dan ada sebuah situs yang menyatakan bahwa semua permasalahan adalah sumber dari guru yang merupakan tauladan bagi peserta didiknya, dan pendapat saya jika seorang guru agama di sekolah hanya mampu mengajarkan teori dan tidak mampu mempraktekkan kedalam kehidupannya sendiri maka tidak salah seorang murid menjadi hancur imannya karena tidak ada yang patut di contohnya, jadi buat apa ada pelajaran agama disekolah? Malah itu dapat membuat perbedaan yang mencolok sekali terhadap yang beda agama di dalam satu sekolah umum. Itu saja pendapat saya. Terima kasih J



Pembicara ke3 adalah Helga Septia.L
Seperti yang disebutkan oleh pembicara kedua dari tim negative bahwa sekolah dapat membimbing para pelajar yang hingga kini belum bisa mengaji agar dapat mengaji itu tidak sesuai dengan kenyataan yang saya lihat pada jaman sekarang ini, memang ada beberapa sekolah yang menerapkan adanya belajar mengaji di sekolah tetapi pengajaran itu hanya sampai pada yang bisa mengaji dan tidak bisa mengaji selebihnya para guru tidak ada yang memberikan pengajaran yang lebih terhadap mereka yang belum bisa mengaji, umumnya para guru hanya mau membantu mereka dalam teori dan sangat sedikit atau barangkali tidak ada yang mau membantu mereka mendalami cara mengaji padahal mungkin saat itu mereka sangat membutuhkan ajaran itu, ini juga merupakan salah satu contoh bahwa pengajaran agama tidak mampu melayani setiap kebutuhan para peserta didiknya. Dan bila dikatakan bahwa sekarang ini adalah akhir jaman maka saya tidak akan menyangkalnya, yang dikatakan bahwa pelajaran agama dapat menjadi tiang moral para remaja hingga saat ini saya belum melihat hasil dari pengajaran agama di sekolah itu sendiri sehingga membuat saya dapat membuat pendapat bahwa tanpa adanya pengajarana agama di sekolah itu tidak akan berpengaruh apa-apa terhadap para remaja saat ini, dikarenakan ada pengajaran agama di sekolah tetap saja banyak remaja yang hancur dan terjerumus kedalam pergaulan bebas itu semua dikarenakan mereka yang tidak cukupnya pengetahuan agama yang mereka anut, sehingga mereka seringkali mencari jati diri pada hal-hal yang salah. Yang dipertanyakan adalah di bagian mana sekolah mempunyai peran dalam membina akhlak dan moral mereka jika pada kenyataannya teralu banyak remaja yang salah arah dalam mencari jati dirinya sehingga membuat mereka terjerumus pada hal yang salah. Ini semua dikarenakan pendidikan agama ini cenderung mengutamakan aspek pemikiran daripada perasaan maupun tingkah laku, padahal pendidikan agama seharusnya diberikan dengan cara yang menyenangkan, tetapi pendidikan agama teralu berat muatannya pada akhlak ritual individu, akhlak social maupun akhlak antar sesama. Berdasarkan Litbang & Diklat Departemen agama RI tahun 2000 disimpulkan bahwa merosotnya moral dan akhlak peserta didik antara lain akibat kurikulum pendidikan agama yang terlalu padat materi. Materi tersebut lebih mengutamakan aspek pemikiran daripada membangun kesadaran beragama yang utuh. Inti dari semua adalah biarkan pengajaran agama tetap di pegang kendali oleh keluarga maupun komunitas agama, dan seharusnya pengajaran agama diganti oleh pelajaran tentang moral atau yang sering disebut budi pekerti karena budi pekerti sangat umum dan menyeluruh tanpa harus membuat perbedaan apapun terhadap beda agama dalam satu sekolah umum. Sekian dari pendapat saya dan terima kasih atas perhatiannya. J

Tidak ada komentar:

About Me

Foto saya
I am 진정한 SHAWOL fan of SHINee and i love all about Kpop,:) I hope you will find that you are looking at every my post.

Salam Penutup

Thank you for your visitted to My Blog
i hope you satisfied
Read more at http://lenterablogger.blogspot.com/2012/05/cara-buat-burung-twitter-terbang.html#mSQhzcfCGr2rGoBZ.99