Team 1
Affirmative team.
The member of
group:
Abdul
Ryan as First Speaker
Ririn
Septiana as Second Speaker
Helga
Septia.L as Third Speaker
This House Would not Insert Religion Lesson in Curicullum
FIRST SPEAKER is Abdul Ryan. J
Good
morning everyone let me introduce my self, my name Abdul Ryan from affirmative
team, before I starting this debate, I just wanna say thank you for the time
that given to me to explain about religion lesson would not insert the school
curriculum. Religious education in schools is a compulsory subject to be
followed by learners from primary school to advanced. Curriculum is given in
general tend to be based on the understanding of islam a particular group.
Until now it has not changed. For example muslim families who have a high
awareness of the true religious education ultimately difficult to find a
suitable school. Often what happens is taught at home parents about certain
ordinances of worship different from what was acceptable in school. Habits instilled
at home parents sometimes blame the school for granted. So then comes the
ressitance of students to teachers or the criticism of children to parents.
Actually it’s just trivial because worship involves a different procedure, but
can be confusing even if it is applied fanatic by parents and teachers, not
impossible to make children become confused and lose confidence in what he had
done. I think what if religion education in schools and abolish common in
religious knowledge, technical worship left alone to become a part of education
in the family or group-worshipers or pilgrims certain that all of a dependent
parents. That’s all that I can convey. Thank you J.
SECOND SPEAKER is
Ririn, J
Halo
my friend I am from affirmative team ,my name is Ririn and I want to rebatle
the statement first speaker from negative team,
My opinion that statement is not entirely true because until now
the evidence is a lot of setbacks faith and morals of young people who
increasingly have been destroyed even put it in religious instruction in the
school curriculum and the idea that education is not only the responsibility of
parents or religious community and religious education is now also is the
responsibility of the school's opinion is not on the underlying reality. We
here all know that religion is the spiritual needs of each and it is very
personal. and without us knowing it since our childhood to adulthood in a
family environment we have received many extensive knowledge about religion
beyond what we learned in school. Then why should the existence of religious
instruction in school if until now there are many teenagers who can not take
your lessons, and in the end they seek Koran teacher outside the school, other
factors of religious instruction are not incorporated into the school
curriculum because most of the average of all schools that include religious
instruction into the curriculum more especially theory than practice, and there
is a site that states that all problems are the source of teachers who are role
models for participants protege, and in my opinion, if a teacher of religion in
schools can only teach theory and not able to practice into his own life then
no one of his pupils become shattered his faith because there is nothing
inappropriate in the example, so why have religious instruction in schools? In
fact it can make a difference in the markedly different to that of religion in
the public schools. That's just my opinion. Thank you J
THIRD
SPEAKER is Helga Septia Lestari J
Morning
everyone my name is Helga septia from affirmative team want to rebatle the
statement from negative team.
As
mentioned by the second speaker of the negative team that can guide school
students who until now have not been able to recite the Koran is incompatible
with the fact that I see in today's world, there are some schools that
implement the Koran in school learning, but teaching it can only arrive at the
Koran and the Koran can not rest there are no teachers who provide instruction
that is more towards those who can not take your lessons, teachers are
generally willing to assist them in theory and very little or perhaps no one
wants to help them explore ways chant may be the time when they desperately
need the teaching, it also is one example that teaching religion is not able to
serve every need of the participant students. And to say that today is the end
of time then I will not deny it, who said that religious instruction can be a
moral pillar of the youth until now I have not seen the results of religious
teaching in the school itself so that lets me make the argument that in the
absence of teaching religion in school was not going to affect anything on
teenagers today, because no religion is taught in schools still a lot of
teenagers are crushed and fall into promiscuity was all due to their
insufficient knowledge of their religion, so they often seek identity on the
wrong things. In question is in part where schools have a role in fostering
good character and morals if in fact they are too many teens the wrong
direction in search of his true identity so as to make them fall on the wrong
thing. This is all because of this religious education tends to prioritize
aspects of thought rather than feelings or behavior, whereas religious education
should be given in a fun way, but religious education is too heavy cargo on the
morality of individual rituals, social and moral character among others. Based
on the Research & Training Ministry of religious Affairs in 2000 concluded
that the decline of morals and character of students, among others due to
religious education curriculum is too dense material. The material is more
priority aspects of religious thought than to build awareness of the piece. The
essence of all religious teaching is let remain in control by the family and
religious community, and religious instruction should be replaced by a moral or
lesson in manners that are often referred to as manners are very common and
completely without having to make any difference to the different religions in
one school the public. A few of my opinion and thank you for your attention J
Dewan Tidak Memasukkan Pelajaran Agama kedlm
Kurikulum Sekolah
Pembicara
ke1 adalah Abdul Ryan J
Selamat pagi teman-teman izinkan saya memperkenalkan diri saya, nama
saya Abdul Ryan dari
tim afirmatif, sebelum saya
memulai debat ini,
saya hanya ingin mengucapkan
terima kasih untuk waktu yang diberikan
kepada saya untuk menjelaskan tentang
pelajaran agama tidak akan dimasukkan dalam kurikulum
sekolah. pendidikan agama disekolah merupakan mata pelajaran wajib yang harus
diikuti oleh peserta didik sejak bangku sekolah dasar hingga lanjutan.
kurikulum yang diberikan pada umumnya cenderung berdasarkan kepada pemahaman
Islam golongan tertentu. Hingga saat ini hal itu belum berubah. Contohnya
keluarga muslim yang memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pendidikan agama
yang benar akhirnya sulit mencari sekolah yang cocok. Seringkali terjadi apa
yang diajarkan orang tua dirumah tentang tata cara ibadah tertentu berbeda
dengan apa yang diterima disekolah. Kebiasaan yang ditanamkan orang tua dirumah
kadang disalahkan begitu saja disekolah. Sehingga kemudian muncul perlawanan
murid terhadap guru atau kritikan anak terhadap orang tua. Sebenaranya hal
sepele karena cuma menyangkut tata cara ibadah yang berbeda, akan tetapi dapat
membuat bingung bahkan jika hal tersebut diterapkan secara fanatic oleh orang
tua dan guru, bukan mustahil membuat anak menjadi linglung dan kehilangan
kepercayaan atas apa yang sudah dilakukannya. Menurut saya bagaimana jika
pendidikan agam disekolah-sekolah umum di hapuskan dan pengetahuan agama,
teknis beribadah diserahkan saja untuk menjadi bagian dari pendidikan di
keluarga atau kelompok-kelompok atau jamaah-jamaah tertentu yang semuanya
menjadi tanggungan orang tua. Itu saja yang dapat saya sampaikan. Terima kasih.
J
Pembicara
ke2 adalah Ririn J
Halo teman-teman saya dari tim affirmative
nama saya ririn dan saya ingin menyanggah pernyataan dari pembicara pertama
dari tim negative. Pendapat saya pernyataan itu tidaklah sepenuhnya benar
dikarenakan sampai sekarang buktinya banyak kemunduran iman dan akhlak para
remaja yang semakin hari semakin hancur walau telah di masukkannya pelajaran
agama di kurikulum sekolah dan pendapat bahwa pendidikan bukan hanya tanggung
jawab orang tua ataupun komunitas agama dan sekarang pendidikan agama juga
merupakan tanggung jawab sekolah pendapat itu sangat tidak mendasari pada
kenyataan yang ada. Kita disini semua tahu bahwa agama merupakan kebutuhan
rohani masing-masing dan itu sangatlah bersifat pribadi.dan tanpa kita sadari
sejak kita kecil hingga dewasa di dalam lingkungan keluarga kita telah menerima
banyak wawasan yang luas tentang agama melebihi apa yang kita pelajari di
sekolah. Kemudian buat apa adanya pelajaran agama di sekolah jika sampai
sekarang masih banyak remaja yang tidak bisa mengaji, dan pada akhirnya mereka
mencari pengajar ngaji di luar sekolah,factor lainnya dari pelajaran agama tidak
dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah dikarenakan hampir rata-rata semua
sekolah yang memasukkan pelajaran agama kedalam kurikulum lebih meengutamakan
teori dibandingkan praktek, dan ada sebuah situs yang menyatakan bahwa semua
permasalahan adalah sumber dari guru yang merupakan tauladan bagi peserta
didiknya, dan pendapat saya jika seorang guru agama di sekolah hanya mampu
mengajarkan teori dan tidak mampu mempraktekkan kedalam kehidupannya sendiri
maka tidak salah seorang murid menjadi hancur imannya karena tidak ada yang
patut di contohnya, jadi buat apa ada pelajaran agama disekolah? Malah itu
dapat membuat perbedaan yang mencolok sekali terhadap yang beda agama di dalam
satu sekolah umum. Itu saja pendapat saya. Terima kasih J
Pembicara
ke3 adalah Helga Septia.L
Seperti yang disebutkan oleh pembicara
kedua dari tim negative bahwa sekolah dapat membimbing para pelajar yang hingga
kini belum bisa mengaji agar dapat mengaji itu tidak sesuai dengan kenyataan
yang saya lihat pada jaman sekarang ini, memang ada beberapa sekolah yang
menerapkan adanya belajar mengaji di sekolah tetapi pengajaran itu hanya sampai
pada yang bisa mengaji dan tidak bisa mengaji selebihnya para guru tidak ada
yang memberikan pengajaran yang lebih terhadap mereka yang belum bisa mengaji,
umumnya para guru hanya mau membantu mereka dalam teori dan sangat sedikit atau
barangkali tidak ada yang mau membantu mereka mendalami cara mengaji padahal
mungkin saat itu mereka sangat membutuhkan ajaran itu, ini juga merupakan salah
satu contoh bahwa pengajaran agama tidak mampu melayani setiap kebutuhan para
peserta didiknya. Dan bila dikatakan bahwa sekarang ini adalah akhir jaman maka
saya tidak akan menyangkalnya, yang dikatakan bahwa pelajaran agama dapat
menjadi tiang moral para remaja hingga saat ini saya belum melihat hasil dari
pengajaran agama di sekolah itu sendiri sehingga membuat saya dapat membuat
pendapat bahwa tanpa adanya pengajarana agama di sekolah itu tidak akan
berpengaruh apa-apa terhadap para remaja saat ini, dikarenakan ada pengajaran
agama di sekolah tetap saja banyak remaja yang hancur dan terjerumus kedalam
pergaulan bebas itu semua dikarenakan mereka yang tidak cukupnya pengetahuan
agama yang mereka anut, sehingga mereka seringkali mencari jati diri pada
hal-hal yang salah. Yang dipertanyakan adalah di bagian mana sekolah mempunyai peran
dalam membina akhlak dan moral mereka jika pada kenyataannya teralu banyak
remaja yang salah arah dalam mencari jati dirinya sehingga membuat mereka
terjerumus pada hal yang salah. Ini semua dikarenakan pendidikan agama ini
cenderung mengutamakan aspek pemikiran daripada perasaan maupun tingkah laku,
padahal pendidikan agama seharusnya diberikan dengan cara yang menyenangkan,
tetapi pendidikan agama teralu berat muatannya pada akhlak ritual individu,
akhlak social maupun akhlak antar sesama. Berdasarkan Litbang & Diklat
Departemen agama RI tahun 2000 disimpulkan bahwa merosotnya moral dan akhlak
peserta didik antara lain akibat kurikulum pendidikan agama yang terlalu padat
materi. Materi tersebut lebih mengutamakan aspek pemikiran daripada membangun
kesadaran beragama yang utuh. Inti dari semua adalah biarkan pengajaran agama
tetap di pegang kendali oleh keluarga maupun komunitas agama, dan seharusnya
pengajaran agama diganti oleh pelajaran tentang moral atau yang sering disebut
budi pekerti karena budi pekerti sangat umum dan menyeluruh tanpa harus membuat
perbedaan apapun terhadap beda agama dalam satu sekolah umum. Sekian dari
pendapat saya dan terima kasih atas perhatiannya. J
0 komentar:
Posting Komentar